Kamu dan merahmu
Di bawah sinaran senja hari ini nampak serasi dengan pakaian mu yang merona. Menuju terbenamnya sang penyinar dunia, matamu selalu tampak hangat ketika kita saling tertuju. Kamu selalu menjadi terang ku di kala sendu mulai beradu. Sangat indah dan menenangkan. Terbaring di atas gedung yang kita pijaki bersama. Kamu tampak menikmati langit yang mulai melegam. Aku pun turut serta turut serta di sampingmu. Terasa hangat di keningmu. Dengan awan yang mulai tampak menyatu. Kamu menikmati lantunan demi lantunan lagu yang kita dengar, sambil memejamkan mata dan bernapas perlahan. Waktu dengan cepat berlalu kala itu, berseruku sekali ini di dalam diri enggan untuk beranjak pergi. Dari dalam ini tersadar karna ternyata semua hanya fana semata yang tak kunjung akan sirna di dalam fikiran ku. Berharap menjadi nyata tak hanya di dalam angan. Akankah ini menjadi cerita yang nyata tak hanya delusi abadi. Bisakah kamu menjadi nyata di hadapanku? ataukah, kamu akan selalu jadi delusiku yang...